Jumat, 18 Maret 2011

Tugas Biology- Antibodi Monoklonal

·       Judul : Antibodi Monoklonal
·      Tujuan : Untuk mengetahui sejarah, cara pembuatan dan cara kerja antibodi monoklonal

·      Kajian Pustaka :
Sejarah :
 Sebelum ditemukannya teknologi antibodi monoklonal, antibodi dahulunya diperoleh dengan cara konvensional yakni mengimunisasi hewan percobaan, mengambil darahnya dan mengisolasi antibodi dalam serum sehingga menghasilkan antibodi poliklonal. Apabila dibutuhkan antibodi dalam jumlah besar maka binatang percobaan yang dibutuhkan juga sangat besar jumlahnya. Selain itu bila diproduksi dalam jumlah besar antibodi poliklonal jumlah antibodi spesifik yang diproduksi juga sangat sedikit, sangat heterogen dan sangat sulit menghilangkan antibodi lain yang tidak diinginkan (Radji M. 2010), Maka dari itu dilakukan serangkaian penelitian untuk membuat antibodi spesifik secara in vitro, sehingga dapat diproduksi antibodi spesifik dalam jumlah besar, dan tidak terkontaminasi dengan antibodi lainnya.
Tahun 1975, Georges KöhlerCésar Milstein, and Niels Kaj Jernemenemukan cara baru dalam membuat antibodi dengan mengimunisasi hewan percobaan, kemudian sel limfositnya difusikan dengan sel mieloma, sehingga sel hibrid dapat dibiakkan terus menerus. Antibodi yang homogen dan spesifik ini disebut antibodi monoklonal. Berkat temuan antibodi monoklonal Georges KöhlerCésar Milstein, and Niels Kaj Jernemendapatkan hadiah nobel di bidang fisiologi dan kedokteran pada tahun 1985.

Pengertian :
             Teknologi antibodi monoklonal yaitu teknologi menggunakan sel-sel sistem imunitas yang membuat protein yang disebut antibodi. Sistem kekebalan kita tersusun dari sejumlah tipe sel yang bekerja sama untuk melokalisir dan menghancurkan substansi yang dapat memasuki tubuh kita. Tipa tipe sel mempunyai tugas khusus. Beberapa dari sel tersebut dapat membedakan dari sel tubuh sendiri (self) dan sel-sel asing (non self). Salah satu dari sel tersebut adalah sel limfosit B yang mampu menanggapi masuknya substansi asing dengan spesivitas yang luar biasa.

·         Alat dan Bahan :
1.      Mencit (tikus putih)
2.      Alat suntik dengan antigen berupa hormon korionik gonadotropin (HCG)

·         Proses Pembuatan :
1.mencit di suntik dengan antigen berupa hormon korionik gonadotropin (HCG)
2. setelah terbentuk respon kekebalan, limpa mencit dikeluarkan
3. limpa ini mengandung sel B yang reaktif terhadap HCG maupun antigen lain. Populasi ini dinamakan Poliklonal
4.kemudian sel-sel B itu dicampur dengan sel mieloma atau kanker supaya terjadi fusi antara sel B dengan sel kanker (sel kanker dapat membelah tanpa batas). Sel-sel kanker ini juga spesial karena menampung mutasi yang menyebabkan sel-sel mieloma tidak dapat tumbuh di medium yang mengandung aminopterin
5. dengan adanya fusi antara mieloma dan sel B yang tidak bermutasi, maka produk hasil fusi itu dapat bertahan hidup di medium yang ber-aminopterin.
> di sini aminopterin sebagai filter untuk menyaring sel-sel yang sudah berfusi saja
6.Sel B yang sudah berfusi itu akan menjadi "abadi", dapat membelah tanpa batas
7. Masing-masing klon dari sel B yang sudah befusi dipaparkan terhadap HCG sekali lagi
8. Sel-sel yang menghasilkan antibodi untuk HCG dibiakkan. Sel-sel inilah sel monoklonal

Kesimpulan : antibodi monoklonal adalah produk bioteknologi modern lanjutan dari produk antibodi bioteknologi modern bernama antibodi poliklonal yang mampu menanggapi masuknya substansi asing dengan spesivitas yang luar biasa. 

2 komentar: